Ceritanya ini sedang melanjutkan cerita kemarin. Jadi, setelah ikut workshop perdana, terus nggak sengaja ternyata makin sering terhubung dengan akun-akun yang punya hobi motret makanan. Lalu, penasaran lihat postingan mereka dengan tagar #uploadkompakan. Ikutan follow akun @uploadkompakan yang ternyata adalah komunitas motret makanan yang diminta uploadnya sesuai tema yang merek aberikan setiap harinya.
Akhirnya, dengan kamera ponsel ala kadarnya dan kemampuan menata makanan yang hasilnya kalau sekarang dilihat jeprut banget tapi koq ya pede, hahaa…
Beruntungnya, saya follow beberapa orang Food photographer and styling yang suka banyak berbagi tips-tips yang sangat bermanfaat buat newbie kaya saya. Dari situ jadi tahu bahwa food photographer dan food styling itu adalah 2 hal yang berbeda, dan itu adalah sebuah profesi. Jadi, memang ada orang khusus dibalik pemotretan makanan di majalah-majalah yang kerennya minta ampun.
Eh, ternyata orang-orang ini suka bikin workshop, yang kalau buka langsung penuh. Akhirnya saya memberanikan diri buat ikutan meski begitu masuk kelas langsung menciut karena yang lain menenteng kamera ‘beneran’ sementara saya hanya membawa kamera poket digital hahaha…
Tapi pada baik-baik banget, mereka semua malah kasih semangat dan bilang bahwa semua juga bermula dari ponsel, kamera poket, yang penting tahu dulu ilmunya dan banyak latihan. Saran yang tadinya saya pikir cuma buat menghibur saya, tapi ternyata memang benar adanya.
Yang jelas, sejak itu kerjaan saya kalau lagi ada rezeki dan punya waktu luang, kerjanya daftar workshop motret terus. Rasanya tuh bahagia banget bisa menunaikan sebuah hobi, dan rasanya pengin ngulik terus…
Akhirnya waktu itu saya ikuti workshop gabungan dari beberapa food photografer dan styling
Dan beberapa nama lagi saya lupa. Saya coba cari beberapa dokumentasi belajar saat itu tapi tampaknya saking lamanya entah di mana, hanya ketemu foto dengan konsep tea time sambil makan kue Barongko khas Bugis ini. Iya, sesederhana itu keliahatannya tapi ternyata saat itu buat nyusun gelas di mana dan bunga di mana rasanya ribeetttt hahaha…
Abis ikutan aneka workhop itu, lalu jadi ada semacam penyakit tiap lagi makan di resto bawaannya pengin jepret dulu buat latihan. Kalau lagi sendirian aman, kalau lagi pergi bareng banyak berujung gagal karena pada bete menunggu kelamaan foto makanan sebelum dilahap haha.. ya maaf Gengs! 😀
Lama-lama mencicil beli properti foto, waktu ada alas foto lipat yang heitssss banget dan belinya harus rebutan dan antri. Beli yang standar-standar dan netral buat dipakai sama pemula, kaya piring atau gelas putih, serbet dana sejenisnya.
Gara-gara suka posting foto ‘latihan’ jepret makanan akhirnya kadang ada teman yang suka bikin kue atau makanan lainnya minta tolong difotoin. Aduuh duh… muleeees, perkara rumit ini. Pengin coba takut jelek karena masih belajar, kalau nggak dicoba malah jadi menghilangkan kesempatan belajar. Akhirnya, bolak-balik kasih tahu mereka kalau hasilnya nggak sesuai harapan mohon dimaafkan dan kuenya dibeli ajalah jangan dikasih… haha
Era 2019 akhirnya lebih percaya diri buat belajar dan masuk kelas semi private sama beberapa guru motret yang hasil jepretan dan stylingnya saya kagumi banget. Ditambah saya merasa ada beberapa pekerjaan lepasan yang membutuhkan kemampuan saya buat motret objek dengan konsep bercerita.
Oh, dan ada satu hal besar yang membuat saya lebih sedikit serius menekuni hobi ini adalah sebuah hadiah kamera yang dikasih dari suami saat melahirkan anak kedua :’)
Di postingan berikutnya ya!
NO COMMENT