GoCaPan. Gowes Cari Sarapan sebenarnya ini semacam sebuah ledekan anak-anak gowes yang biasa mengayuh sepeda dengan rute jauh, minimal 50 kilometer sekali kayuh. Tapi, kalau lagi santai dan cuma pengin ‘manasin’ rantai sepeda saja, mereka cari rute dekat sambil sarapan.
Tapi, walau bagi para pesepada sejati istilah Gocapan hanya ledekan, justru kata ini menjadi motivasi bagi saya yang pemula ini buat gowes tipis-tipis, tapi bisa makan banyak-banyak, haha….
Biasanya saya cuma berani dan Gowes sama suami atau segenlintir teman dekat, belum berani yang bareng-bareng. Selain nggak nyaman, kasihan juga takut jadi menghambat yang lain karena laju saya kaya siput hihi…
Tapi prinsip saya, gowes tipis tapi bisa dapat bahagia banyak. Tetap keluar keringat olahraga, bisa dapat udara segar pagi, bisa makan bareng teman dengan jaga jarak aman tentunya, dan bisa cepat kembali ke rumah nggak pakai lama, karena perjalanan pulang habis makan itu berat, Kak… 😀
Nah, buat yang satu aliran sama saya dan butuh tujuan Gocapan, ini beberapa tempat pilihan saya (yang pernah dikunjungi).
- Jarak tempuh kisaran 10-20 km PP. Rute ini aman kalau sepedahan bareng anak, nggak terlalu capek dan istirahatnya cukup.
- Tujuan tempat makan harus dipastikan buka pagi. Biasanya buka dari jam 6 atau 7 pagi. Pastikan tempat memenuhi standar kesehatan atau protokol kesehatan. Kalau sudah terlalu ramai, biasanya saya langsung tinggalkan.
Ini 4 Pilihan saya di sekitar Tangerang Selatan.
1. Bintaro 9 Walk – Sektor 9
Kalau suka Nasi Uduk, Lontong Padang, Lontong Medan, Nasi Lemak, dan aneka jajanan melayu macam es Timun, Lupis, dan sejenisnya. Tempat ini bisa jadi tujuan. Makanannya serius semua, cocok buat yang kalau pagi butuh makanan berat dan harus makan nasi dan turunannya 😀
Jajanan kaki lima yang rasanya cukup menghibur. Kalau akhir pekan, di sini cukup penuh. Bangun dari kursi, langsung bakal ada yang menyambut.
Kalau dari sini penuh, coba jalan sedikit kearah Toko Bahan Kue Lowids. Nah, kira-kira 100 meter dari sana, ada kedai cukup bersih dengan aneka menu Melayu, namanya Rumahan Foods Bintaro. Tempatnya lebih higienis, tersedia tempat cuci tangan, bahkan menyajikan gelas dengan air panas untuk merendam sendok dan garpu yang akan kita pakai sebelum makan, posisi meja kursinya juga diatur cukup berjarak.
Semua makanan di sini mulai dari Nasi Gurih Medan, Lontong Sayur Medan, Mie Ayam Jamur dan menu enak lainnya, tidak menggunakan MSG. Sebagai tim yang jaga jarak aman dengan micin, saya cocok dengan rasa di sini.
Semua tempat di sini buka dari jam 06.00 WIB.
2. Hannah Soul Food
Kalau suka makanan Timur Tengah, nah boleh dicoba sarapan ke sini. Kalau akhir pekan, mereka sengaja buka lapak khusus di luar dengan menu sarapan. Duduk-duduk di depannya sambil ngobrol santai, asik deh… Menu sarapannya ada Mie Goreng, Sambosa dan Adenitea si the rempahnya Arab dengan harga Lima Ribuan saja/porsinya. Kenyang? Tergantung!
Iya, beneran tergantung dengan siapa ke sana. Kebetulan saya ke sana sambil sepedahan dengan teman yang sudah lama nggak ketemu, jadi memang sengaja butuh ngobrol lama. Ya masa ngobrol lama cuma makan Sambosa? 😀
Maka demi kebahagiaan bersama dan merayakan waktu berolahraga sambil silaturahmi ini, kami masuk ke dalam dan minta menu ‘beneran’ alias menu normal restonya.
Menunya seputar Timur Tengah. Kalau kamu termasuk tim lambung besar, maka bisa dicoba kebab dombanya. Kalau mulai nguap-nguap, di sebelah ada Kedai Kopi Sagaleh.
Lokasi : Bintaro Utama, Blok HB 19 Bintaro Sektor 9 No.9, Pd. Pucung, Kec. Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten 15229 (Posisi ada di pojok, bekas tempat Bebek Slamet, Bintaro)
Jam buka setiap hari : 07.00 WIB
Menu Sarapan Outdoor hanya ada Sabtu dan Ahad.
3. Teduh Eatery
Nah, ini juga salah satu tempat makan yang buka pagi. Kalau gowes bareng Ibu-ibu pecinta tanaman, diajak ke sini bisa-bisa nggak mau pulang. Dari beli sarapan, bisa berakhir dengan beli tanaman dan pot bunga. Sayang aja sepedanya nggak ada box belakang macam Grab Wheels. Kalau ada, kayanya pulangnya bisa khilaf ngangkut pot bunga :D.
Menu andalan saya di sini Nasi Ponggol. Nasi dalam mangkuk isinya ayam/cumi tepung, telur mata sapi dan tempe orek yang lezatnya khas. Dessert Banofienya juga enak. Biasanya saya kalau ke sini suka pesan dulu via WA kira-kira 20 menit menjelang sampai. Menghemat waktu, soalnya tempatnya mini dan hanya ada satu meja besar di tengah, jadi kalau datang rombongan harus gantian sama pengunjung lainnya.
Meski biasanya kalau pagi saya agak bebas sih duduk lama dan ngobrol-ngobrol. Sesuai namanya, pulang dari sini hati jadi lebih teduh. Teduh karena perut sudah terisi penuh dengan makanan enak dan mata juga sudah diajak melihat pot-pot teracota beserta isinya yang menghibur mata.
Lokasi : Blok Annur. Jalan Tegal Rotan Raya, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. (Depan lampu merah tegal rotan).
Jam buka setiap hari : 07.00 WIB atau sila bikin janji melalui Instagramnya @teduheatery.
4. De’Pahala Coffee and Eatery
Buat pemula macam saya, ini rute gocapan yang (rasanya) paling jauh dari rumah saya. Soalnya ini masuk wilayah Jakarta Selatan (padahal perbatasan sih sebenarnya). Tapi, buat tim gowes tipis-tipis mah ini prestasi, bisa gowes Tangsel-Jakarta, biar dramatis aja kedengarannya haha…
Cari apa ke sini? Cari pahala dong! 😀 Pahala silaturahmi sama yang punya, itu yang bikin bikin gowesnya jadi semangat. Iya, saya gowes ke sini dalam rangka mengunjungi usaha baru sahabat baik saya, Ceu Rifa dan om Henky yang berkolaborasi sama Mbak Noey. Ceu Rifa dan Om Henky sebelumnya punya Barka Coffee di Jalan Punai. Di tempat yang baru buka 3 bulanan ini, mereka berkolaborasi sama mbak Noey yang punya usaha keluarga Kambing Guling H. Ishak.
Dapat bonus cerita, kalau istilah Kambing Guling pertama kali di Indonesia itu ternyata bermula dari H. Ishak yang dulu kerja sebagai Chef di President Hotel.
Kala itu, beliau melihat menu Babi guling yang jadi idaman para londo. Kebayang ya itu daging muter-muter dan harum menggoda. Tapi selezat apapun, muslim yang taat tidak akan tergoda yang diharamkan Allah.
Lalu sang Chef berpikir, bagaimana caranya supaya orang-orang muslim bisa makan menu si guling itu dengan halal. Dan digantilah si Bebi tadi dengan Kambing. Konon sejak itu, jadi ada menu Kambing Guling yang dipopulerkan oleh sang Chef, H. Ishak. Chef itu adalah bapaknya mbak Noey dan sudah membuka kedai Kambing Guling H. Ishak dari tahun 1968, Masya Allah!
Sejarah ini harus dicatat ulang di sini, biar para pecinta kambing jadi tahu sejarah keberadaan si kambing guling 😀
Nah, karena sudah dengar sejarah si kambing guling, ya masa nggak mau coba. Lalu karena (bagi saya) ini rute paling jauh di sekitaran Bintaro dari titik rumah, jadi nggak malu-malu amat pas sampai sana pesan menu berat.
Roasted Chickennya enak,
Kambing gulai roti Canainya bikin nagih…
Sate Marangginya juara!
Dan mesti cobain menu andalannya si kambing guling. Dulu dijualnya per ekor karena buat Aqiqah atau acara khusus, tapi di sini jadi spesial dibuat per porsi.
Favorit minuman saya di sini Yakult Lychee. Nggak cukup segelas, soalnya selain enak dan segar, kan haus habis gowes 😀
Buat tim Kopi, mesti cobain aneka pilihan kopi di sini, karena diracik langsung sama om Henky, sang Barista andalan yang sudah meracik kopi dari jaman aneka kopsus belum hits kaya sekarang.
Kalau merasa menu itu terlalu berat buat sarapan, ada pilihan lainnya yang bisa dimakan di sana macam donat kampung atau pancake. Terus menu andalan yang tadi disebut itu gimana nasibnya? Bawa pulang dong ah! Itulah gunanya bawa selalu tas belanja saat gowes, jadi bisa bawa pulang makanan buat orang rumah.
Semua menu di sini approved banget buat dijadikan andalan kalau-kalau akhir pekan malas masak atau ada tamu mendadak tapi nggak punya suguhan.
Lokasi : Jalan Cempaka V No. 44 Bintaro Sektor 2 Jakarta Selatan.
Jam buka Senin – Jum’at : 10.00 WIB
Sabtu dan Ahad buka dari jam 07.00 WIB. Buat bikin janji bisa ke Instagramnya : @de_pahala
Sebenarnya ke arah sini pulang pergi, cuma sekitar 15 Km. Tapi kalau perginya sama suami, rutenya jadi 27 KM, agak nyebelin emang diputer-puter. Tapi demi meramaikan tagar #BikeForIbadah, ikhlas ajalah demi Endorfin jadi meningkat. Syukur-syukur dapat bonus taat meningkat 😀
Yak, baru segitu aja rute Gocapannya. Belum berminat eksplorasi ke rute yang lebih jauh, karena sejauh ini rute ini yang paling aman buat cepet pulang dengan hati senang. Karena saya adalah tim aliran durasi sarapan bareng temannya harus lebih lama dari durasi gowesnya, bukan kebalikannya haha…
Bersambung Rute Gocapan bagian 2 yang agak jauhan sedikit ya… Eh, tapi kalau itu, sebenarnya rute Gocapannya suami and d gank, yang memang gocap kilometer dalam artian sebenarnya sudah jadi menu harian. Ada yang bilang ini tim gowes yang paru-paru sama jantungnya kepisah kayanya :D.
Soalnya, berangkat jam 6 pagi dan tahu-tahu sebelum jam 9 sudah posting sarapan di Toge Goreng Bogor, makan ikan Bakar di Tanjung Pasir atau Brunch di Sate Kiloan Sentul dan sejumlah tempat lainnya yang bikin ngiler. Dan itu ditempuh gowes semua dari rumah, aduh ngebayanginnya aja saya bawaannya mau pergi ke Kelurahan aja buat bikin surat keterangan tidak mampu. Tidak mampu gowes, mampunya injak pedal gas aja haha…
Mangga selamat Gocapan yaaa, yang penting Gowes dengan bahagia, bikin sehat dan rutenya bisa buat mengukur syukur 🙂
Uchie
11 March
Tambahan tempat mangkal berikutnya yang wajib di sambangi😆 walapun bukan tim goweser tapi buat janjian sama yang rajin gowes😅 *timdudukmanisdibelakangabanggojek 😂
Berkah buat mba Ade plus tim gowes gocapannya buat infonya😍
Adenita
18 April
Masya Allah, berkah juga buat yang baca dan nyoba rute ini buat tujuan silaturahmi hihi:D Semoga kapan-kapan bisa janjian ketemu ya mbak Uchie :*
Uchie
20 April
Aamiin Allahuma aamiin 🤲 😍